Selasa, 07 Mei 2013

KESEHATAN: BIOKIMIA KEBIDANAN

KESEHATAN: BIOKIMIA KEBIDANAN: METABOLISME LIPID Makalah Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Biokimia Oleh NAMA NIM ANIS FADI...

BIOKIMIA KEBIDANAN



METABOLISME LIPID
Makalah Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Biokimia


Oleh
NAMA
NIM
ANIS FADILAH
12621254
EKE ESTI WAHYU. N.
126212
YAYUK DIAH .E.
12621258

Prodi D-3 Kebidanan
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Ponorogo
2013

KATA PENGANTAR

                  Segala puji dan syukur kepada Allah swt. Atas berkat dan limpahan rahmat dan taufik-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini.
      Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Biokimia yang dibina oleh Ns. Sugeng Mashudi, S.Kep.,M.Kes.
                  Penulis yakin bahwa makalah ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak berikut:
1.    Siti Munawaroh, S. Kep., Ns., M. Kep., selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
2.    Inna Solicha F., S.ST,  selaku Kepala Program Pendidikan Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
3.    Ns. Sugeng Mashudi, S.Kep., M.Kes selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbing dalam penyusunan tugas mata kuliah Biokimia ini.
4.    Teman-teman program studi D-3 Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo atas kerja sama dan motivasinya.
Penulis yakin bahwa makalah ini masih belum sempurna. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun senantiasa penulis harapkan.
Semoga karya sederhana ini bermanfaat bagi kita semua.
Ponorogo,  Maret 2013
                                                                                                       Penulis,

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.                Latar belakang
B.                 Rumusan masalah
C.                 Tujuan
D.                Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
A.                Pengertian Lipid
B.                 Klasifikasi Lipid
C.                 Fungsi lipid
D.                Proses metabolisme lipid
E.                 Gangguan metabolisme lipid



BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Kita ketahui lipid atau lemak mempunyai peranan yang penting bagi tubuh makhluk hidup, terutama untuk manusia. Lemak juga masuk dalam kelompok zat gizi makro yang harus terpenuhi di dalam tubuh, bersama karbohidrat dan protein. Selain itu konsumsi lemak juga harus seimbang agar dapat dicerna oleh tubuh dan mengalami metabolisme  yang baik.
Lipid yang terdapat dalam makanan sebagian besar berupa lemak. Pada umumnya lipid merupakan konduktor panas yang jelek, sehingga lipid dalam tubuh mempunyai fungsi untuk mencegah terjadinya kehilangan panas dari tubuh. Makin banyak jumlah lemak,  makin baik fungsinya mempertahankan panas dalam tubuh.
Pencernaan lemak terutama terjadi dalam usus, karena dalam mulut dan lambung tidak terdapat enzim lipase yang dapat menghidrolisis lemak. Dalam usus, lemak diubah dalam bentuk emulsi, sehingga mudah berhubungan dengan enzim steapsin dalam cairan pankreas. Hasil akhir proses pencernaan lemak adalah asam lemak, gliserol, monogliserol, digliserida, serta sisa tigliserida. Lipid lain yang dapat terhidrolisis oleh cairan pankreas antara lain adalah lesitin oleh fosfolipase, fosfotase dan esterase; ester kolesterol oleh kolesterol esterase dihidrolisis menjadi kolesterol dan asam lemak.

B.     Rumusan Masalah
            Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, masalah dalam makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
a.       Apa pengertian dari lipid ?
b.        Apa saja klasifikasi atau macam-macam lipid ?
c.         Apa manfaat lipid ?
d.        Apa saja proses metabolisme lipid ?
e.         Apa gangguan metabolisme lipid ?

C.      Tujuan
                              Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan peniulisan makalah ini adalah:
a.       Menjelaskan pengertian dari lipid.
b.      Menjelaskan klasifikasi atau macam-macam lipid.
c.       Menjelaskan manfaat lipid.
d.      Menjelaskan proses metabolisme lipid.
e.       Menjelaskan gangguan metabolisme lipid.

D.      Manfaat
            Berdasarkan tujuan di atas, makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa dalam menunjang materi perkuliahan khususnya materi tentang metabolisme lipid pada materi Biokimia


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Lipid
Lipid adalah suatu senyawa yang bersifat hidrofobik, terdapat dalam semua bagian tubuh serta dapat diekstraksi dari materi hidup dengan menggunakan pelarut non polar seperti kloroform, benzena dan etil eter.
Selain itu lipid adalah salah satu kelompok senyawa organik yang ada dalam tumbuhan, hewan atau manusia dan yang sangat berguna bagi kehidupan manusia.. Untuk memberikan definisi yang jelas tentang lipid sangat sukar, sebab senyawa yang termasuk lipid tidak mempunyai rumus struktur yang serupa atau mirip. Sifat kimia dan fungsi biologinya juga berbeda-beda.
Menurut kesepakatan yang telah disetujui oleh Kongres Internasional Kimia Murni dan Terapan ( International Congress of Pure and Aplied Chemistry ), bahwa senyawa organik yang mempunyai sifat fisika seperti lemak dimasukkan dalam kelompok yang disebut lipid. Adapun sifat fisika tersebut adalah: a. tidak larut dalam air, tetapi larut dalam satu atau lebih dari satu pelarut organik, misal eter, aseton, kloroform, benzene yang sering disebut sebagai pelarut lemak; b. ada hubungan dengan asam-asam lemak atau esternya; c. mempunyai kemungkinan digunakan oleh makhluk hidup.
Ada pula pengertian lain dari lemak yaitu sekelompok ikatan organik yang terdiri atas  unsur-unsur Carbon (C), Hidrogen (H) dan Oksiogen (O) yang mempunyai sifat dapat larut dalam zat-zat pelarut tertentu (zat pelarut lemak), seperti kloroform, benzene, atau eter.

B.     Klasifikasi Lipid
Senyawa-senyawa yang termasuk lipid dapat dibagi dalam beberapa golongan. Ada beberapa cara penggolongan yaitu;
a.         Lipid sederhana yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol, misal lemak (gliserida) dan lilin (waxes).
b.        Lipid gabungan yaitu ester asam lemak yang mempunyai gugus tambahan, misal fosfolipid, serebrosida.
c.         Derivat lipid yaitu senyawa yang dihasilkan oleh proses hidrolisis lipid, misal asam lemak, gliserol, steroid.

Sedangkan secara ilmu gizi, lemak dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a.         Lipid sederhana
·       Lemak netral (monogliserida, digliserida, trigliserida).
·       Ester asam lemak dengan alkohol berberat molekul tinggi.
b.        Lipid majemuk
·       Fosfolipid.
·       Lipoprotein.
c.       Lipid turunan
·       Asam lemak.
·       Sterol (kolesterol, ergosterol, dsb).

Secara klinis, lemak yang penting adalah:
1. Kolesterol.
2. Trigliserida (lemak netral).
3. Fosfolipid.
4. Asam lemak.

Kolesterol
Kolesterol adalah jenis lemak yang paling dikenal oleh masyarakat. Kolesterol merupakan komponen utama pada struktur selaput sel dan merupakan komponen utama sel otak dan saraf. Kolesterol merupakan bahan perantara untuk pembentukan sejumlah komponen penting seperti vitamin D (untuk membentuk & mempertahankan tulang yang sehat), hormon seks (contohnya estrogen & testosteron) dan asam empedu (untuk fungsi pencernaan).
Kolesterol tubuh berasal dari hasil pembentukan di dalam tubuh (sekitar 500 mg/hari) dan dari makanan yang dimakan. Pembentukan kolesterol di dalam tubuh terutama terjadi di hati (50% total sintesis) dan sisanya di usus, kulit, dan semua jaringan yang mempunyai sel-sel berinti. Kolesterol tidak larut dalam cairan darah. Untuk itu agar dapat dikirim keseluruh tubuh perlu dikemas bersama protein menjadi partikel yang disebut lipoprotein, yang dianggap sebagai “pembawa” (carrier) kolesterol dalam darah. Kolesterol umumnya berasal dari menu makanan yang dikonsumsi. Semakin banyak makanan berlemak yang dikonsumsi, akan semakin besar peluag untuk menaikkan kadar kolesterol.
Kolesterol dibedakan menjadi dua, yaitu: Low Density Lipoprotein (LDL), High Density Lipoprptein (HDL). LDL sering disebut sebagai kolesterol jahat, karena tingginya LDL akan berpotensi menumpuk atau menempel pad dinding pembuluh nadi koroner yang dapat menyebabkan penyempitan dan penyumbatan aliran darah (aterosklerosis). Akibatnya, jantung kesulitan untuk memompa darah dan akibatnya berlanjut ke gejala serangan jantung mendadak. Bila penyumbatan itu terjadi di otak, maka akan menyebabkan stroke dan kelumpuhan.
LDL kolesterol atau kolesterol lipoprotein  berkepadatan rendah adalah kolesterol jahat, karena kolestorol LDL melekat pada dinding arteri dan bisa menyebabkan terjadinya penutupan arteri dan bisa menyebabkan terjadinya penutupan arteri. Sedangkan HDL kolesterol atau kolesterol lipoprotein berkepadatan tinggi dikenal sebagai kolesterol baik. Peran kolesterol HDL adalah membawa kembali kolesterol buruk ke organ hati untuk pemrosesan lebih lanjut. Sebagian dari mereka dengan kadar HDL tinggi akan terlindungi dari penyakit jantung, manun orang dengan kadar HDL dalam kategori yang sangat baik masih bisa beresiko untuk terkena penyakit jantung.
      
Trigliserida (Lemak netral)
Sebagian besar lemak dan minyak di alam terdiri atas 98-99% trigliserida. Trigliserida adalah suatu ester gliserol. Trigliserida terbentuk dari 3 asam lemak dan gliserol. Apabila terdapat satu asam lemak dalam ikatan dengan gliserol maka dinamakan monogliserida. Fungsi utama trigliserida adalah sebagai zat energi. Lemak disimpan di dalam tubuh dalam bentuk trigliserida. Apabila sel membutuhkan energi, enzim lipase dalam sel lemak akan memecah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak serta melepasnya ke dalam pembuluh darah. Oleh sel-sel yang membutuhkan komponen-komponen tersebut kemudian dibakar dan menghasilkan energi, karbondioksida (CO2), dan air (H2O).

Fosfolipid
(Glisero)fosfolipid (bahasa Inggris: phospholipid, phosphoglycerides, glycerophospholipid) sangat mirip dengan trigliserida dengan beberapa perkecualian. Fosfolipid terbentuk dari gliserol (nama IUPAC, 1,2,3-propantriol) dengan dua gugus alkohol yang membentuk gugus ester dengan asam lemak (bisa jadi dari kelas yang berbeda), dan satu gugus alkohol membentuk gugus ester dengan asam fosforat. Gliserofosfolipid, juga dirujuk sebagai fosfolipid, terdapat cukup banyak di alam dan merupakan komponen kunci sel lipid dwilapis, serta terlibat di dalam metabolisme dan sinyal komunikasi antarsel. Jaringan saraf termasuk otak, mengandung cukup banyak gliserofosfolipid. Perubahan komposisi zat ini dapat mengakibatkan berbagai kelainan saraf.
Contoh gliserofosfolipid yang ditemukan di dalam membran biologis adalah fosfatidilkolina (juga dikenal sebagai PC, GPCho, atau lesitin), fosfatidiletanolamina (PE atau GPEtn), dan fosfatidilserina (PS atau GPSer). Selain berperan sebagai komponen primer membran sel dan tempat perikatan bagi protein intraseluler dan antarseluler, beberapa gliserofosfolipid di dalam sel-sel eukariotik, seperti fosfatidilinositol dan asam fosfatidat adalah prekursor, ataupun sendirinya adalah kurir kedua yang diturunkan dari membran. Biasanya, satu atau kedua gugus hidroksil ini terasilasi dengan asam lemak berantai panjang, meski terdapat gliserofosfolipid yang terikat dengan alkil dan 1Z-alkenil (plasmalogen).
Terdapat juga varian dialkileter pada arkaebakteria. Gliserofosfolipid dapat dibagi menurut sifat kelompok-kepala polar pada posisi sn-3 dari tulang belakang gliserol pada eukariota dan eubakteria, atau posisi sn-1 dalam kasus archaea. Karena pada gugus ester asam fosforat masih mempunyai satu ikatan valensi yang bebas, biasanya juga membentuk gugus ester dengan alkohol yang lain, misalnya alkohol amino seperti kolina, etanolamina dan serina. Fosfolipid merupakan komponen yang utama pada membran sel lapisan lemak. Fosfolipid yang umum dijumpai adalah:
  • Lecitin yang mengandung alkohol amino jenis kolina
  • Kepalin yang mengandung alkohol amino jenis serina atau etanolamina.
Sifat fosfolipid bergantung dari karakter asam lemak dan alkohol amino yang diikatnya.
Asam Lemak
Asam lemak merupakan asam monokarboksilat rantai panjang. Adapun rumus umum dari asam lemak adalah
CH3(CH2)nCOOH    atau     CnH2n+1-COOH
Rentang ukuran dari asam lemak adalah C12 sampai dengan C24. Ada dua macam asam lemak yaitu:
1.    Asam lemak jenuh (saturated fatty acid)
Asam lemak ini tidak memiliki ikatan rangkap.
2.    Asam lemak tak jenuh (unsatured fatty acid)
Asam lemak ini memiliki satu atau lebih ikatan rangkap.


Simbol numerik
Nama Umum
Struktur
Keterangan
14:0
Asam miristat
CH3(CH2)12COOH
Sering terikat dengan atom N terminal dari membran plasma bergabung dengan protein sitoplasmik
16:0
Asam palmitat
CH3(CH2)14COOH
Produk akhir dari sintesis asam lemak mamalia
16:1D9
Asam palmitoleat
CH3(CH2)5C=C(CH2)7COOH

18:0
Asam stearat
CH3(CH2)16COOH

18:1D9
Asam oleat
CH3(CH2)7C=C(CH2)7COOH

18:2D9,12
Asam linoleat
CH3(CH2)4C=CCH2C=C(CH2)7COOH
Asam lemak esensial
18:3D9,12,15
Asam linolenat
CH3CH2C=CCH2C=CCH2C=C(CH2)7COOH
Asam lemak esensial
20:4D5,8,11,14
Assam arakhidonat
CH3(CH2)3(CH2C=C)4(CH2)3COOH
Prekursor untuk sintesis eikosanoid


C.      Fungsi Lipid
            Lemak (lipid) memiliki peranan penting bagi tubuh agar dapat berfungsi dengan baik. Tidak diragukan lagi bahwa lemak merupakan salah satu sumber energi bagi tubuh. Lemak juga merupakan zat yang digunakan tubuh untuk memproduksi prostaglandin, yaitu hormon yang berperan dalam mengatur tekanan darah, sistem saraf, denyut jantung, konstriksi pembuluh darah dan pembekuan darah.

            Untuk transportasi vitamin larut lemak seperti vitamin A, D, E dan K dalam tubuh diperlukan lemak. Lemak juga berperan dalam memelihara kulit, rambut, melindungi organ penting seperti ginjal, liver dan organ reproduksi serta menjaga badan tetap hangat. Dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak, rasa kenyang yang kita rasakan setelah makan akan bertahan lama.

            Dari penjelasan di atas dapat kita simpulkan beberapa manfaat adanya lemak, sebagai berikut:
a.                   Memberikan rasa gurih dan renyah pada makanan goreng.
b.                  Memberikan kandungan kalori tinggi.
c.                   Memberikan sifat empuk pada kue yang dibakar.
d.                  Sebagai cadangan energi dalam tubuh atau sumber energi utama.
e.                   Sebagai sumber asam lemak tak jenuh.
f.                   Sebagai pelarut vitamin.

D.      Metabolisme Lipid
Pencernaan Lemak
            Lemak di dalam bahan makanan tidak mengalami pencernaan di rongga mulut, karena tidak ada enzim yang dapat memecahnya. Di dalam gaster ada enzim lipase, tetapi pengaruhnya terhadap pemecahan lemak dapat diabaikan, karena rendah sekali; pH di dalam gaster tidak cocok untuk aktivitas enzim lipase tersebut.

            Di dalam duodenum lemak dipecah oleh enzim lipase yang berasal dari sekresi pankreas. Trigliserida dipecah menghasilkan metabolit di- dan monogliserida serta asam lemak bebas. Asam lemak dengan rantai karbon panjang tidak larut dalam air, tetapi membuat ikatan kompleks dengan garam empedu yang membuat menjadi dapat larut (emulsi). Asam lemak rantai pendek dan intermediate lebih mudah larut dalam air, sehingga lebih mudah diserap melalui dinding epitel saluran pencernaan.

            Sekresi  cairan empedu dari hati tidak mengandung enzim pemecah lemak, tetapi mengandung garam-garam empedu yang mengelmusikan lemak dan asam lemak hasil pencernaan, menjadi butir-butir halus yang dapat menembus epitel usus, masuk ke dalam jaringan limfe.

Transpor Lemak
            Pada umumnya 2,5 hingga 3 jam setelah orang makan makanan yang mengandung banyak lemak, kadar lemak dalam darah akan kembali normal. Dalam darah lemak diangkut dalam tiga bentuk yaitu, kilomikron, partikel lipoprotein yang sangat kecil dan bentuk asam lemak yang terikat dalam albumin. Kilomikron yang menyebabkan darah tampak keruh, terdiri dari lemak 82%, protein 2%, fosfolipid 7% dan kolesterol 9%.

      Kekeruhan akan hilang dan darah menjadi jernih kembali apabila darah telah mengalir melalui beberapa organ tubuh atau jaringan-jaringan, karena terjadinya proses hidrolisis lemak oleh enzim lipoprotein lipase. Lipoprotein lipase terdapat dalam sebagian besar jaringan, dan terdapat dalam jumlah banyak pada jaringan adiposa dan otot jantung. Sebagian besar lemak yang diabsorbsi diangkut ke hati. Di sini lemak diubah menjadi fosfolipid yang kemudian diangkut ke organ maupun jaringan tubuh.

Ekskresi Lemak
            Lemak diekskresikan sebagai bahan sisa (waste product) CO2 dan H2O. Lemak di dalam makanan tidak dicerna dan diserap seluruhnya melainkan ada sebagian yang terbuang di dalam tinja. Kalau tinja mengandung kadar lemak tinggi dari biasanya, disebut steatorhoea. Dalam kondisi demikian, tinja mempunyai volume besar dan berwarna agak pucat karena garam kalsium dari asam lemak.

            Absorbsi lemak mudah terganggu pada berbagai penyakit gastrointestinal, diantaranya pada penyakit yang disertai diarrhea, seperti sprue tropik. Juga pada penyakit yang disertai gangguan sekresi empedu, pencernaan dan penyerapan lemak menderita gangguan dan banyak lemak terbuang di dalam tinja.


Proses Metabolisme Lemak
            Pada proses ini ada tiga tahapan sebagai berikut:
a.                   β Oksidasi.
b.                  Siklus Krebs.
c.                   Fosforilasi Oksidatif.


Beta Oksidasi
·                     Proses pemutusan/perubahan asam lemak → asetil ko-A.
·                     Asetil ko-A terdiri 2 atom C → sehingga jumlah asetil ko-A yang dihasilkan = jumlah atom C dalam rantai carbon asam lemak : 2.
·                     Misal: asam palmitat (C15H31COOH) → β oksidasi → ?? asetil co-A.
Siklus Krebs
·                     Proses perubahan asetil ko-A → H + CO2.
·                     Proses ini terjadi didalam mitokondria.
·                     Pengambilan asetil co-A di sitoplasma dilakukan oleh: oxaloasetat → proses pengambilan ini terus berlangsung sampai asetil co-A di sitoplasma habis.
·                     Oksaloasetat berasal dari asam piruvat.
·                     Jika asupan nutrisi kekurangan KH → kurang as. piruvat → kurang oxaloasetat.
Fosforilasi Oksidatif
·                     Dalam proses rantai respirasi dihasilkan energi yang tinggi → energi tersebut ditangkap oleh ADP untuk menambah satu gugus fosfat menjadi ATP.
·                     Fosforilasi oksidatif adalah proses pengikatan fosfor menjadi ikatan berenergi tinggi dalam proses rantai respirasi.
·                     Fosforilasi oksidatif → proses merubah ADP → ATP (dengan menggunakan energi hasil reaksi H2 + O2 → H2O + E).

E.       Gangguan Metabolisme Lipid
Dalam fungsinya sebagai salah satu penghasil energi utama, kekurangan konsumsi lemak akan mengurangi konsumsi kalori. Tetapi kekurangan ini tidak begitu penting, karena kalori dapat pula dipenuhi oleh zat gizi lain, yaitu karbohidrat dan protein.
Lemak dalam hidangan cenderung meningkatkan kadar kolesterol darah, terutama lemak hewani yang mengandung asam lemak jenuh rantai panjang. Kolesterol tinggi bertalian dengan peningkatan prevalensi penyakit hipertensi. Metabolisme lemak menghasilkan Acetil ko-A. Dari Acetil ko-A ada jalur metabolisme ke arah sintesa kolesterol melalui asam kynurenat. Juga pada kelebihan konsumsi energi dalam bentuk karbohidrat memberikan sintesa Acetil ko-A yang berlebih dan memberikan kemungkinan sintesa kolesterol yang meningkat (kolesterol andogen). Karena itu pada orang yang mengalami obesitas (kegemukan) terdapat kadar kolesterol darah yang tinggi.
Selain itu gangguan metabolisme akibat kelebihan kolesterol bisa menyebabkan gangguan pada sistem transportasi darah, baik secara langsung maupun tidak langsung. Bisa juga menyebabkan terbentuknya batu empedu, beberapa macam tumor dan xanthoma (timbunan lemak di bawah kulit), disekitar urat daging atau di tempat lain.
Ada juga suatu penyakit akibat berlebihnya kolesterol yang umum pada saat ini yaitu arteriosklerosis. Hal ini terjadi karena adanya penyumbatan pembuluh darah akibat naiknya salah satu kadar lipoprotein yaitu LDL kolesterol (lemak jahat). Selain itu mempunyai pengaruh yang buruk pula pada jantung.
Kadar kolesterol dapat dipengaruhi oleh bermacam-macam faktor seperti emosi, olahraga, diet dan lain-lain. Kegelisahan menyebabkan kadar kolesterol meningkat sedang olahraga merendahkan kadar kolesterol. Makanan yang banyak mengandung kolesterol sebenarnya tidak banyak mempengaruhi kadar kolesterol dalam darah, karena bagian terbesar dari kolesterol adalah hasil produksi tubuh kita sendiri.





BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat kita simpulkan beberapa hal, diantaranya sebagai berikut:
a.         Lipid atau lemak adalah suatu senyawa yang bersifat hidrofobik, terdapat dalam semua bagian tubuh serta dapat diekstraksi dari materi hidup dengan menggunakan pelarut non polar seperti kloroform, benzena dan etil eter.
b.         Klasifikasi lemak secara klinis yang terdapat dalam tubuh yaitu:
o        Kolesterol.
o        Trigliserida (lemak netral).
o         Fosfolipid.
o         Asam lemak.
 c.         Fungsi lipid, diantaranya sebagai berikut:
o        Memberikan rasa gurih dan renyah pada makanan goreng.
o        Memberikan kandungan kalori tinggi.
o        Memberikan sifat empuk pada kue yang dibakar.
o        Sebagai cadangan energi dalam tubuh atau sumber energi utama.
o        Sebagai sumber asam lemak tak jenuh.
o        Sebagai pelarut vitamin.
d.                 Proses metabolisme lipid terdiri dari tiga fase yaitu:
o        β Oksidasi.
o        Siklus Krebs.
o        Fosforilasi Oksidatif.
e.                  Gangguan metabolisme lipid, diantaranya:
o        Menyebabkan arteriosklerosis.
o        Terbentuknya batu empedu.
o        Beberapa macam tumor dan xanthoma.
o        Menjadi pemicu serangan jantung ataupun terjadinya stroke.




 
DAFTAR PUSTAKA

Koestad. 1989. Kimia Klinik Darah. Jakarta: Pusdiknakes Depkes RI.
Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Sediaoetama, Achmad Djaeni. 1987. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi di Indonesia. Jakarta: Dian Rakyat.