KESEHATAN
Selasa, 07 Mei 2013
KESEHATAN: BIOKIMIA KEBIDANAN
KESEHATAN: BIOKIMIA KEBIDANAN: METABOLISME LIPID Makalah Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Biokimia Oleh NAMA NIM ANIS FADI...
BIOKIMIA KEBIDANAN
METABOLISME
LIPID
Makalah Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Biokimia
Oleh
NAMA
|
NIM
|
ANIS
FADILAH
|
12621254
|
EKE
ESTI WAHYU. N.
|
126212
|
YAYUK
DIAH .E.
|
12621258
|
Prodi D-3 Kebidanan
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Ponorogo
2013
KATA
PENGANTAR
Segala
puji dan syukur kepada Allah swt. Atas berkat dan limpahan rahmat dan
taufik-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini.
Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas
mata kuliah Biokimia yang dibina oleh Ns. Sugeng Mashudi, S.Kep.,M.Kes.
Penulis
yakin bahwa makalah ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari pihak lain. Oleh
karena itu penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak berikut:
1. Siti Munawaroh, S. Kep., Ns., M. Kep., selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Ponorogo.
2.
Inna
Solicha F., S.ST, selaku
Kepala Program Pendidikan Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Ponorogo.
3.
Ns. Sugeng Mashudi, S.Kep., M.Kes selaku
dosen pembimbing yang telah memberikan bimbing dalam penyusunan tugas mata kuliah Biokimia ini.
4.
Teman-teman program studi D-3 Kebidanan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo atas kerja sama dan
motivasinya.
Penulis
yakin bahwa makalah ini masih belum sempurna. Untuk itu kritik dan saran yang
bersifat membangun senantiasa penulis harapkan.
Semoga
karya sederhana ini bermanfaat bagi kita semua.
Ponorogo, Maret 2013
Penulis,
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
B.
Rumusan masalah
C.
Tujuan
D.
Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Lipid
B.
Klasifikasi Lipid
C.
Fungsi lipid
D.
Proses metabolisme lipid
E.
Gangguan metabolisme lipid
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Kita ketahui lipid atau lemak mempunyai peranan yang
penting bagi tubuh makhluk hidup, terutama untuk manusia. Lemak juga masuk
dalam kelompok zat gizi makro yang harus terpenuhi di dalam tubuh, bersama
karbohidrat dan protein. Selain itu konsumsi lemak juga harus seimbang agar
dapat dicerna oleh tubuh dan mengalami metabolisme yang baik.
Lipid yang terdapat dalam makanan sebagian besar berupa
lemak. Pada umumnya lipid merupakan konduktor panas yang jelek, sehingga lipid
dalam tubuh mempunyai fungsi untuk mencegah terjadinya kehilangan panas dari
tubuh. Makin banyak jumlah lemak, makin
baik fungsinya mempertahankan panas dalam tubuh.
Pencernaan lemak terutama terjadi dalam usus, karena
dalam mulut dan lambung tidak terdapat enzim lipase yang dapat menghidrolisis
lemak. Dalam usus, lemak diubah dalam bentuk emulsi, sehingga mudah berhubungan
dengan enzim steapsin dalam cairan pankreas. Hasil akhir proses pencernaan
lemak adalah asam lemak, gliserol, monogliserol, digliserida, serta sisa
tigliserida. Lipid lain yang dapat terhidrolisis oleh cairan pankreas antara
lain adalah lesitin oleh fosfolipase, fosfotase dan esterase; ester kolesterol
oleh kolesterol esterase dihidrolisis menjadi kolesterol dan asam lemak.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di
atas, masalah dalam makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. Apa
pengertian dari lipid ?
b.
Apa saja klasifikasi atau macam-macam
lipid ?
c.
Apa manfaat lipid ?
d.
Apa saja proses metabolisme lipid ?
e.
Apa gangguan metabolisme lipid ?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan
peniulisan makalah ini adalah:
a. Menjelaskan pengertian
dari lipid.
b. Menjelaskan klasifikasi
atau macam-macam lipid.
c. Menjelaskan manfaat
lipid.
d. Menjelaskan proses
metabolisme lipid.
e. Menjelaskan gangguan
metabolisme lipid.
D.
Manfaat
Berdasarkan tujuan di atas, makalah ini dapat bermanfaat
bagi mahasiswa dalam menunjang materi perkuliahan khususnya materi tentang
metabolisme lipid pada materi Biokimia
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Lipid
Lipid adalah suatu senyawa yang bersifat hidrofobik,
terdapat dalam semua bagian tubuh serta dapat diekstraksi dari materi hidup
dengan menggunakan pelarut non polar seperti kloroform, benzena dan etil eter.
Selain itu lipid
adalah salah satu kelompok senyawa organik yang ada dalam tumbuhan, hewan atau
manusia dan yang sangat berguna bagi kehidupan manusia.. Untuk memberikan
definisi yang jelas tentang lipid sangat sukar, sebab senyawa yang termasuk
lipid tidak mempunyai rumus struktur yang serupa atau mirip. Sifat kimia dan
fungsi biologinya juga berbeda-beda.
Menurut
kesepakatan yang telah disetujui oleh Kongres
Internasional Kimia Murni dan Terapan
( International Congress of Pure and Aplied Chemistry ), bahwa senyawa
organik yang mempunyai sifat fisika seperti lemak dimasukkan dalam kelompok
yang disebut lipid. Adapun sifat fisika tersebut adalah: a. tidak larut dalam
air, tetapi larut dalam satu atau lebih dari satu pelarut organik, misal eter,
aseton, kloroform, benzene yang sering disebut sebagai pelarut lemak; b. ada
hubungan dengan asam-asam lemak atau esternya; c. mempunyai kemungkinan
digunakan oleh makhluk hidup.
Ada pula
pengertian lain dari lemak yaitu sekelompok ikatan organik yang terdiri
atas unsur-unsur Carbon (C), Hidrogen
(H) dan Oksiogen (O) yang mempunyai sifat dapat larut dalam zat-zat pelarut
tertentu (zat pelarut lemak), seperti kloroform, benzene, atau eter.
B.
Klasifikasi
Lipid
Senyawa-senyawa
yang termasuk lipid dapat dibagi dalam beberapa golongan. Ada beberapa cara
penggolongan yaitu;
a.
Lipid sederhana yaitu ester asam lemak
dengan berbagai alkohol, misal lemak (gliserida) dan lilin (waxes).
b.
Lipid gabungan yaitu ester asam lemak
yang mempunyai gugus tambahan, misal fosfolipid, serebrosida.
c.
Derivat lipid yaitu senyawa yang
dihasilkan oleh proses hidrolisis lipid, misal asam lemak, gliserol, steroid.
Sedangkan secara ilmu gizi, lemak dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a.
Lipid
sederhana
·
Lemak netral
(monogliserida, digliserida, trigliserida).
·
Ester asam lemak
dengan alkohol berberat molekul tinggi.
b.
Lipid
majemuk
·
Fosfolipid.
·
Lipoprotein.
c.
Lipid
turunan
·
Asam lemak.
·
Sterol
(kolesterol, ergosterol, dsb).
Secara klinis, lemak yang penting adalah:
1. Kolesterol.
2. Trigliserida (lemak netral).
3. Fosfolipid.
4. Asam lemak.
Kolesterol
Kolesterol adalah jenis lemak
yang paling dikenal oleh masyarakat. Kolesterol merupakan komponen utama pada
struktur selaput sel dan merupakan komponen utama sel otak dan saraf.
Kolesterol merupakan bahan perantara untuk pembentukan sejumlah komponen penting
seperti vitamin D (untuk
membentuk & mempertahankan tulang yang sehat), hormon seks (contohnya estrogen & testosteron) dan
asam empedu (untuk fungsi
pencernaan).
Kolesterol tubuh berasal dari
hasil pembentukan di dalam tubuh (sekitar 500 mg/hari) dan dari makanan yang
dimakan. Pembentukan kolesterol di dalam tubuh terutama terjadi di hati (50%
total sintesis) dan sisanya di usus, kulit, dan semua jaringan yang mempunyai
sel-sel berinti. Kolesterol tidak larut dalam cairan darah. Untuk itu
agar dapat dikirim keseluruh tubuh perlu dikemas bersama protein menjadi
partikel yang disebut lipoprotein, yang
dianggap sebagai “pembawa” (carrier)
kolesterol dalam darah. Kolesterol umumnya berasal dari menu makanan yang
dikonsumsi. Semakin banyak makanan berlemak yang dikonsumsi, akan semakin besar
peluag untuk menaikkan kadar kolesterol.
Kolesterol dibedakan menjadi dua, yaitu: Low Density Lipoprotein (LDL), High
Density Lipoprptein (HDL). LDL sering disebut sebagai kolesterol jahat,
karena tingginya LDL akan berpotensi menumpuk atau menempel pad dinding
pembuluh nadi koroner yang dapat menyebabkan penyempitan dan penyumbatan aliran
darah (aterosklerosis). Akibatnya, jantung kesulitan untuk memompa darah dan
akibatnya berlanjut ke gejala serangan jantung mendadak. Bila penyumbatan itu
terjadi di otak, maka akan menyebabkan stroke dan kelumpuhan.
LDL kolesterol atau kolesterol lipoprotein
berkepadatan rendah adalah
kolesterol jahat, karena kolestorol LDL melekat pada dinding arteri dan bisa
menyebabkan terjadinya penutupan arteri dan bisa menyebabkan terjadinya
penutupan arteri. Sedangkan HDL kolesterol atau kolesterol lipoprotein berkepadatan tinggi dikenal sebagai kolesterol baik.
Peran kolesterol HDL adalah membawa kembali kolesterol buruk ke organ hati
untuk pemrosesan lebih lanjut. Sebagian dari mereka dengan kadar HDL tinggi
akan terlindungi dari penyakit jantung, manun orang dengan kadar HDL dalam
kategori yang sangat baik masih bisa beresiko untuk terkena penyakit jantung.
Trigliserida (Lemak netral)
Sebagian besar lemak dan
minyak di alam terdiri atas 98-99% trigliserida. Trigliserida adalah suatu
ester gliserol. Trigliserida terbentuk dari 3 asam lemak dan gliserol. Apabila terdapat satu asam lemak dalam ikatan dengan gliserol maka dinamakan
monogliserida. Fungsi utama trigliserida
adalah sebagai zat energi. Lemak disimpan di dalam tubuh dalam bentuk
trigliserida. Apabila sel membutuhkan energi, enzim lipase dalam sel lemak akan
memecah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak serta melepasnya ke dalam
pembuluh darah. Oleh sel-sel yang membutuhkan komponen-komponen tersebut
kemudian dibakar dan menghasilkan energi, karbondioksida (CO2), dan
air (H2O).
Fosfolipid
(Glisero)fosfolipid (bahasa Inggris: phospholipid,
phosphoglycerides, glycerophospholipid) sangat mirip dengan trigliserida dengan
beberapa perkecualian. Fosfolipid terbentuk dari gliserol (nama
IUPAC, 1,2,3-propantriol) dengan dua gugus alkohol yang
membentuk gugus ester dengan asam lemak (bisa jadi
dari kelas yang berbeda), dan satu gugus alkohol membentuk
gugus ester dengan asam fosforat.
Gliserofosfolipid, juga dirujuk sebagai fosfolipid, terdapat
cukup banyak di alam dan merupakan komponen kunci sel lipid dwilapis, serta
terlibat di dalam metabolisme dan sinyal
komunikasi antarsel. Jaringan saraf termasuk otak, mengandung cukup banyak
gliserofosfolipid. Perubahan komposisi zat ini dapat mengakibatkan berbagai
kelainan saraf.
Contoh
gliserofosfolipid yang ditemukan di dalam membran biologis adalah fosfatidilkolina (juga
dikenal sebagai PC, GPCho, atau lesitin), fosfatidiletanolamina (PE atau
GPEtn), dan fosfatidilserina (PS atau GPSer). Selain berperan
sebagai komponen primer membran sel dan tempat
perikatan bagi protein intraseluler dan antarseluler, beberapa
gliserofosfolipid di dalam sel-sel eukariotik, seperti fosfatidilinositol dan asam fosfatidat adalah
prekursor, ataupun sendirinya adalah kurir kedua yang diturunkan dari membran.
Biasanya, satu atau kedua gugus hidroksil ini
terasilasi dengan asam lemak berantai panjang, meski terdapat gliserofosfolipid
yang terikat dengan alkil dan 1Z-alkenil (plasmalogen).
Terdapat
juga varian dialkileter pada arkaebakteria. Gliserofosfolipid dapat dibagi
menurut sifat kelompok-kepala polar pada posisi sn-3 dari tulang
belakang gliserol pada eukariota dan
eubakteria, atau posisi sn-1
dalam kasus archaea. Karena pada gugus ester asam fosforat masih
mempunyai satu ikatan valensi yang bebas,
biasanya juga membentuk gugus ester dengan alkohol yang lain, misalnya alkohol
amino seperti kolina, etanolamina dan serina. Fosfolipid merupakan komponen yang
utama pada membran sel lapisan lemak. Fosfolipid yang umum dijumpai adalah:
- Lecitin yang mengandung alkohol amino jenis kolina
- Kepalin yang mengandung alkohol amino jenis serina atau etanolamina.
Sifat
fosfolipid bergantung dari karakter asam lemak dan alkohol amino yang diikatnya.
Asam Lemak
Asam lemak merupakan asam monokarboksilat rantai panjang. Adapun rumus umum
dari asam lemak adalah
CH3(CH2)nCOOH
atau
CnH2n+1-COOH
Rentang ukuran dari asam lemak adalah C12 sampai dengan C24.
Ada dua macam asam lemak yaitu:
1. Asam lemak
jenuh (saturated fatty acid)
Asam lemak ini tidak memiliki ikatan rangkap.
2. Asam lemak
tak jenuh (unsatured fatty acid)
Asam lemak ini memiliki satu atau lebih ikatan rangkap.
Simbol numerik
|
Nama Umum
|
Struktur
|
Keterangan
|
14:0
|
Asam miristat
|
CH3(CH2)12COOH
|
Sering
terikat dengan atom N terminal dari membran plasma bergabung dengan protein
sitoplasmik
|
16:0
|
Asam palmitat
|
CH3(CH2)14COOH
|
Produk
akhir dari sintesis asam lemak mamalia
|
16:1D9’
|
Asam palmitoleat
|
CH3(CH2)5C=C(CH2)7COOH
|
|
18:0
|
Asam stearat
|
CH3(CH2)16COOH
|
|
18:1D9
|
Asam oleat
|
CH3(CH2)7C=C(CH2)7COOH
|
|
18:2D9,12
|
Asam linoleat
|
CH3(CH2)4C=CCH2C=C(CH2)7COOH
|
Asam lemak esensial
|
18:3D9,12,15
|
Asam linolenat
|
CH3CH2C=CCH2C=CCH2C=C(CH2)7COOH
|
Asam lemak esensial
|
20:4D5,8,11,14
|
Assam arakhidonat
|
CH3(CH2)3(CH2C=C)4(CH2)3COOH
|
Prekursor
untuk sintesis eikosanoid
|
C.
Fungsi
Lipid
Lemak (lipid) memiliki
peranan penting bagi tubuh agar dapat berfungsi dengan baik. Tidak diragukan
lagi bahwa lemak merupakan salah satu sumber energi bagi tubuh. Lemak juga
merupakan zat yang digunakan tubuh untuk memproduksi prostaglandin, yaitu hormon
yang berperan dalam mengatur tekanan darah, sistem saraf, denyut jantung,
konstriksi pembuluh darah dan pembekuan darah.
Untuk transportasi vitamin
larut lemak seperti vitamin A, D, E dan K dalam tubuh diperlukan lemak. Lemak
juga berperan dalam memelihara kulit, rambut, melindungi organ penting seperti
ginjal, liver dan organ reproduksi serta menjaga badan tetap hangat. Dengan
mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak, rasa kenyang yang kita rasakan
setelah makan akan bertahan lama.
Dari penjelasan di atas
dapat kita simpulkan beberapa manfaat adanya lemak, sebagai berikut:
a.
Memberikan rasa gurih dan renyah pada
makanan goreng.
b.
Memberikan kandungan kalori tinggi.
c.
Memberikan sifat empuk pada kue yang
dibakar.
d.
Sebagai cadangan energi dalam tubuh atau
sumber energi utama.
e.
Sebagai sumber asam lemak tak jenuh.
f.
Sebagai pelarut vitamin.
D.
Metabolisme Lipid
Pencernaan Lemak
Lemak di dalam bahan
makanan tidak mengalami pencernaan di rongga mulut, karena tidak ada enzim yang
dapat memecahnya. Di dalam gaster ada enzim lipase, tetapi pengaruhnya terhadap
pemecahan lemak dapat diabaikan, karena rendah sekali; pH di dalam gaster tidak
cocok untuk aktivitas enzim lipase tersebut.
Di dalam duodenum lemak
dipecah oleh enzim lipase yang berasal dari sekresi pankreas. Trigliserida
dipecah menghasilkan metabolit di- dan monogliserida serta asam lemak bebas.
Asam lemak dengan rantai karbon panjang tidak larut dalam air, tetapi membuat
ikatan kompleks dengan garam empedu yang membuat menjadi dapat larut (emulsi).
Asam lemak rantai pendek dan intermediate
lebih mudah larut dalam air, sehingga lebih mudah diserap melalui dinding
epitel saluran pencernaan.
Sekresi cairan empedu dari hati tidak mengandung
enzim pemecah lemak, tetapi mengandung garam-garam empedu yang mengelmusikan
lemak dan asam lemak hasil pencernaan, menjadi butir-butir halus yang dapat
menembus epitel usus, masuk ke dalam jaringan limfe.
Transpor Lemak
Pada umumnya 2,5 hingga 3
jam setelah orang makan makanan yang mengandung banyak lemak, kadar lemak dalam
darah akan kembali normal. Dalam darah lemak diangkut dalam tiga bentuk yaitu,
kilomikron, partikel lipoprotein yang sangat kecil dan bentuk asam lemak yang
terikat dalam albumin. Kilomikron yang menyebabkan darah tampak keruh, terdiri
dari lemak 82%, protein 2%, fosfolipid 7% dan kolesterol 9%.
Kekeruhan akan hilang dan darah
menjadi jernih kembali apabila darah telah mengalir melalui beberapa organ
tubuh atau jaringan-jaringan, karena terjadinya proses hidrolisis lemak oleh
enzim lipoprotein lipase. Lipoprotein lipase terdapat dalam sebagian besar
jaringan, dan terdapat dalam jumlah banyak pada jaringan adiposa dan otot
jantung. Sebagian besar lemak yang diabsorbsi diangkut ke hati. Di sini lemak
diubah menjadi fosfolipid yang kemudian diangkut ke organ maupun jaringan
tubuh.
Ekskresi Lemak
Lemak diekskresikan
sebagai bahan sisa (waste product) CO2 dan H2O. Lemak di
dalam makanan tidak dicerna dan diserap seluruhnya melainkan ada sebagian yang
terbuang di dalam tinja. Kalau tinja mengandung kadar lemak tinggi dari
biasanya, disebut steatorhoea. Dalam
kondisi demikian, tinja mempunyai volume besar dan berwarna agak pucat karena
garam kalsium dari asam lemak.
Absorbsi lemak mudah
terganggu pada berbagai penyakit gastrointestinal, diantaranya pada penyakit
yang disertai diarrhea, seperti sprue tropik. Juga pada penyakit yang disertai
gangguan sekresi empedu, pencernaan dan penyerapan lemak menderita gangguan dan
banyak lemak terbuang di dalam tinja.
Proses Metabolisme Lemak
Pada proses ini ada tiga
tahapan sebagai berikut:
a.
β
Oksidasi.
b.
Siklus
Krebs.
c.
Fosforilasi
Oksidatif.
Beta Oksidasi
·
Proses
pemutusan/perubahan asam lemak → asetil ko-A.
·
Asetil
ko-A terdiri 2 atom C → sehingga jumlah asetil ko-A yang dihasilkan = jumlah
atom C dalam rantai carbon asam lemak : 2.
·
Misal:
asam palmitat (C15H31COOH) → β oksidasi → ?? asetil co-A.
Siklus Krebs
·
Proses
perubahan asetil ko-A → H + CO2.
·
Proses
ini terjadi didalam mitokondria.
·
Pengambilan
asetil co-A di sitoplasma dilakukan oleh: oxaloasetat → proses pengambilan ini
terus berlangsung sampai asetil co-A di sitoplasma habis.
·
Oksaloasetat
berasal dari asam piruvat.
·
Jika
asupan nutrisi kekurangan KH → kurang as. piruvat → kurang oxaloasetat.
Fosforilasi
Oksidatif
·
Dalam
proses rantai respirasi dihasilkan energi yang tinggi → energi tersebut
ditangkap oleh ADP untuk menambah satu gugus fosfat menjadi ATP.
·
Fosforilasi
oksidatif adalah proses pengikatan fosfor menjadi ikatan berenergi tinggi dalam
proses rantai respirasi.
·
Fosforilasi
oksidatif → proses merubah ADP → ATP (dengan menggunakan energi hasil reaksi H2
+ O2 → H2O + E).
E.
Gangguan
Metabolisme Lipid
Dalam fungsinya
sebagai salah satu penghasil energi utama, kekurangan konsumsi lemak akan
mengurangi konsumsi kalori. Tetapi kekurangan ini tidak begitu penting, karena
kalori dapat pula dipenuhi oleh zat gizi lain, yaitu karbohidrat dan protein.
Lemak dalam
hidangan cenderung meningkatkan kadar kolesterol darah, terutama lemak hewani
yang mengandung asam lemak jenuh rantai panjang. Kolesterol tinggi bertalian
dengan peningkatan prevalensi penyakit hipertensi. Metabolisme lemak
menghasilkan Acetil ko-A. Dari Acetil ko-A ada jalur metabolisme ke arah
sintesa kolesterol melalui asam kynurenat. Juga pada kelebihan konsumsi energi
dalam bentuk karbohidrat memberikan sintesa Acetil ko-A yang berlebih dan
memberikan kemungkinan sintesa kolesterol yang meningkat (kolesterol andogen).
Karena itu pada orang yang mengalami obesitas (kegemukan) terdapat kadar
kolesterol darah yang tinggi.
Selain itu
gangguan metabolisme akibat kelebihan kolesterol bisa menyebabkan gangguan pada
sistem transportasi darah, baik secara langsung maupun tidak langsung. Bisa
juga menyebabkan terbentuknya batu empedu, beberapa macam tumor dan xanthoma
(timbunan lemak di bawah kulit), disekitar urat daging atau di tempat lain.
Ada juga suatu
penyakit akibat berlebihnya kolesterol yang umum pada saat ini yaitu
arteriosklerosis. Hal ini terjadi karena adanya penyumbatan pembuluh darah
akibat naiknya salah satu kadar lipoprotein yaitu LDL kolesterol (lemak jahat).
Selain itu mempunyai pengaruh yang buruk pula pada jantung.
Kadar kolesterol
dapat dipengaruhi oleh bermacam-macam faktor seperti emosi, olahraga, diet dan
lain-lain. Kegelisahan menyebabkan kadar kolesterol meningkat sedang olahraga
merendahkan kadar kolesterol. Makanan yang banyak mengandung kolesterol
sebenarnya tidak banyak mempengaruhi kadar kolesterol dalam darah, karena
bagian terbesar dari kolesterol adalah hasil produksi tubuh kita sendiri.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas
dapat kita simpulkan beberapa hal, diantaranya sebagai berikut:
a. Lipid atau lemak adalah suatu senyawa yang bersifat hidrofobik, terdapat dalam
semua bagian tubuh serta dapat diekstraksi dari materi hidup dengan menggunakan
pelarut non polar seperti kloroform, benzena dan etil eter.
b. Klasifikasi lemak secara klinis yang
terdapat dalam tubuh yaitu:
o
Kolesterol.
o
Trigliserida
(lemak netral).
o
Fosfolipid.
o
Asam lemak.
c. Fungsi lipid, diantaranya sebagai berikut:
o
Memberikan rasa gurih dan renyah pada
makanan goreng.
o
Memberikan kandungan kalori tinggi.
o
Memberikan sifat empuk pada kue yang
dibakar.
o
Sebagai cadangan energi dalam tubuh atau
sumber energi utama.
o
Sebagai sumber asam lemak tak jenuh.
o
Sebagai pelarut vitamin.
d.
Proses metabolisme lipid terdiri dari tiga
fase yaitu:
o
β
Oksidasi.
o
Siklus
Krebs.
o
Fosforilasi
Oksidatif.
e.
Gangguan
metabolisme lipid, diantaranya:
o
Menyebabkan
arteriosklerosis.
o
Terbentuknya
batu empedu.
o
Beberapa
macam tumor dan xanthoma.
o
Menjadi
pemicu serangan jantung ataupun terjadinya stroke.
DAFTAR
PUSTAKA
Koestad. 1989. Kimia Klinik Darah. Jakarta:
Pusdiknakes Depkes RI.
Poedjiadi,
Anna. 1994. Dasar-Dasar Biokimia.
Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Sediaoetama,
Achmad Djaeni. 1987. Ilmu Gizi untuk
Mahasiswa dan Profesi di Indonesia.
Jakarta: Dian Rakyat.
Langganan:
Postingan (Atom)